Masalah pada windows
1.
Penyebab Blue Screen of Death Pada Windows
Penyebab Blue Screen of Deat (BSOD)
biasanya disebabkan adanya masalah dengan hardware atau software driver pada
komputer kamu. Software biasa tidak akan menyebabkan komputer kamu mengalami masalah
seperti ini. Penyebab Blue Screen disebabkan oleh masalah hardware atau
software dengan tingkat rendah yang berjalan di kernel Windows. Blue Screen
terjadi ketika Windows bertemu dengan Error STOP sehingga terjadi kegagalan
kritis yang menyebabkan Windows crash dan berhenti bekerja. Satu-satunya yang
dapat dilakukan Windows disaat seperti ini hanyalah restart.
Jika kamu sedang mengetik atau mengerjakan tugas lain
yang sangat penting dan Blue Screen terjadi maka kamu akan kehilangan data.
Kamu tidak memiliki kesempatan untuk menyimpan data karena Blue Screen
tiba-tiba akan terjadi dengan cepat dan membuat komputer kamu restart.
Ketika Blue Screen terjadi, Windows secara otomatis akan
membuat Minidump yang menampilkan informasi tentang crash yang terjadi dan
menyimpannya di dalam hardisk kamu. Dengan menggunakan minidump, kamu dapat
memperbaiki penyebab terjadinya Blue Screen.
Bagaimana Cara Mengatasi Komputer Restart Tiba-tiba Saat BSOD??
Secara default, Windows akan melakukan restart setiap
komputer terkena Blue Screen. Jika komputer mati tanpa alasan yang jelas
mungkin itu Blue Screen. Ini benar-benar hal yang sangat menyebalkan, apalagi
ketika kamu sedang mengerjakan tugas penting. Namun ada caranya untuk mengatasi
komputer tiba-tiba restart ketika Blue Screen. Caranya mudah sekali, kamu cukup
membuka System Security>System dan klik Change settings dibagian computer
name, domain dan workgroup settings. Setelah itu pilih tab Advanced>Settings
pada Startup and Recovery. Kemudian hilangkan centang pada Automatically
restart.
Bagaimana Cara Melihat Penyebab BSOD??
Untuk dapat melihat penyebab Blue Screen yang terjadi
pada komputer kamu, ada dua cara. Pertama kamu bisa menggunakan software gratis
dari NirSoft’s yaitu BlueScreenView dan menggunakan Windows Event Viewer. Kedua
cara ini akan melakukan pencarian file minidump yang dibuat Windows ketika Blue
Screen selain itu juga akan menampilkan crash yang terjadi pada Windows.
Cara Mengatasi Blue Screen Pada Windows
Pada Windows 7 atau Windows versi terbaru, informasi Blue
Screen ditampilkan di Action Center. Jika kamu pengguna Windows 7 atau Windows
versi terbaru, kamu dapat membukanya dan mengklik Check for Solutions pada menu
maintenance. Ini akan membuat Windows memeriksa penyebab Blue Screen dan
berbagai error lainnya yang terjadi pada komputer kamu. Dengan begini kamu
sudah dapat mengatasi Blue Screen.
Berbagai Cara Mengatasi Blue Screen Pada Windows
Cara diatas adalah salah satu cara mengatasi Blue Screen
yang terjadi pada Windows 7, berikut ini ada beberapa cara lain untuk mengatasi
Blue Screen.
System Restore - Jika Blue Screen baru saja terjadi pada komputer kamu
maka sebaiknya kamu menggunakan System Restore untuk mengatasinya. Ini akan
membuat komputer kamu kembali ke keadaan sebelumnya. Kalau system restore ini
berhasil maka kemungkinan Blue Screen terjadi karena kesalahan software.
Scan Malware - Malware yang menembus jauh ke dalam Windows apalagi jika
sampai di kernel Windows sebuah tingkat dimana hal paling rendah di Windows
dapat menyebabkan tidak stabilnya sistem. Solusi untuk mengatasi ini dengan
melakukan scan antivirus terhadap malware.
Install Update Driver - Sebuah driver yang salah install atau tidak diupdate
dapat menyebabkan crash. Download driver terbaru dari perusahaan hardware
komputer kamu, mungkin ini akan memperbaiki masalah BSOD.
Boot ke Safe Mode - Jika komputer kamu mengalami BSOD ketika dinyalakan, kamu
bisa masuk ke Safe Mode. Pada Safe Mode, Windows hanya mengambil driver-driver
yang penting. Jika kamu salah menginstall driver yang menyebabkan BSOD, dengan
Safe Mode kamu dapat menguninstallnya.
Periksa Masalah Hardware - Blue Screen dapat terjadi ketika kegagalan hardware
terjadi dari komputer. Caranya dengan mengetikkan Memory Diagnostics Tool pada
Start Menu atau mungkin komputer kamu terlalu panas dan kekurangan fan.
Install Ulang Windows - Ini adalah pilihan terakhir yang bisa kamu lakukan adalah
menginstall ulang komputer kamu. Dengan cara ini, sistem akan terbangun dari
awal dan tidak akan ada kerusakan. Jika kamu tetap mengalami Blue Screen
berarti permasalahannya ada di hardware.
Sebuah komputer yang jarang sekali muncul Blue Screen
misalkan saja dua tahun sekali, ini bukan masalah yang harus kamu takutkan.
Namun bila komputer kamu sering sekali mengalami Blue Screen, sebaiknya kamu
harus cepat mengatasinya.
2. Program not responding pada windows
Penyebab dari program
not responding biasanya disebabkan oleh beberapa hal, misalnya :
1.
Memori yang disediakan di harddisk anda
penuh
2.
Program yang anda buka terlalu banyak
3.
Terkena serangn virus sehingga
penyebabnya memori anda full
4.
Spesifikasi laptop anda kurang bagus
Masih banyak penyebab
dari program not responding pada windows atau windows XP, namun anda tak perlu
meresahkan hal tersebut. Jika anda mengalami hal ini, tentunya anda ingin
segera menutup program not responding tersebut karena akan berdampak pada
kinerja laptop atau komputer anda.
Pemecahan
1.
Bukalah task manager , degan cara
menekan tombol ctrl+alt+del secara bersamaan pada keyboard atau laptop anda
2.
Setelah task manager terbuka pilihlah
aplications yang ada di atas layar
3.
Setelah itu akan tampil beberapa program
yang sedang berjalan, pilih program yang not responding tersebut
4.
Lalu klik end task yang terletak di
bawah layar
5.
Jika anda telah melakukan end task dan
program belum tertutup maka biasanya akan tampil pesan bahwa program tidak
merespon, maka klik saja end now.
6.
Jika belum teratasi juga maka cara
terakhir ialah restart laptop ataukomputer anda.
3. Windows error
Cara memperbaiki
Windows 7 Yang Error tanpa install ulang dapat kita lakukan ketika terdapat
error atau gangguan terhadap sistem Windows 7 di komputer dimana error tersebut
tidak terlalu fatal. Memang butuh kesabaran dan ketidakpanikan dalam menghadapi
error yang ada pada sistem Windows 7, sehingga tidak perlu memutuskan untuk
melakukan install ulang terhadap windows 7 hanya karena sedikit error
yang terjadi, Beberapa kerusakan yang bisa terjadi pada sistem windows 7
adalah seperti kerusakan pada MasterBoot Record (MBR) sehingga windows
tidak bisa booting dengan normal. Kerusakan yang lain seperti karena sistem
registry windows yang korup sehingga kadang keluar warning pada saat
kita sedang menjalankan beberapa aplikasi, windows menjadi lambat dalam
kinerjanya, ada beberapa perintah dari windows yang terkunci karena serangan
virus atau trojan.
Dalam kasus serangan virus, dianjurkan agar Anda menjalankan scan virus
terlebih dulu sebelum mencoba perbaikan karena kalau tidak, hal itu akan
mengakibatkan rusaknya lebih banyak data, dan virus masih saja berada di
komputer meskipun sudah dilakukan repair terhadap sistem Windows 7.
Berikut ini cara atau tips memperbaiki Windows 7 tanpa install ulang :
1.
Syarat utama yang diperlukan untuk memperbaiki windows 7 tanpa instal ulang
adalah harus mempunyai DVD master Windows 7.
2.
Hidupkan komputer Anda, kemudian masuk ke BIOS (dengan menekan tombol DEL
berulang-ulang setelah komputer menyala), lalu ubah urutan boot menjadi First Boot
from CDRoom drive, kemudian masukkan DVD master Windows 7 ke dalam DVD Room,
lalu save dan keluar dari BIOS. Hal ini dimaksudkan agar komputer melakukan
booting lewat DVD Room.
3.
Setelah komputer melakukan booting melalui DVD Room, maka akan keluar
tampilan seperti gambar di bawah ini, kemudian Anda klik Repair your computer.
4.
Komputer akan menjalankan proses sejenak untuk memindai sendiri terhadap
sistem instalasi Windows, setelah itu di layar akan tampil beberapa pilihan
instalasi yang ingin diperbaiki. Pilih salah satu menu penginstalan Windows
yang sesuai dengan kebutuhan kita, dan kemudian klik menu tersebut untuk
melanjutkan proses. Jika kebetulan masalah yang terdeteksi di salah satu
bagian instalasi Windows, sistem akan mencoba untuk memperbaiki masalahnya
secara otomatis. Terserah kepada kita, jika kita ingin membiarkan sistem
mencoba untuk memperbaiki sendiri, biarkan saja. Tetapi sebaliknya, apabila
kita ingin melakukan pilihan sendiri maka kita pilih No. Setelah kita memilih
salah satu opsi recovery yang ada, maka kita akan dihadapkan dengan
daftar pilihan yang dapat membantu kita dalam memperbaiki sistem Windows 7 yang
rusak.
5.
Sering kali yang menjadi pilihan untuk melakukan repair pada windows 7 yang
error karena tidak bisa booting adalah dengan memilih langkah yang pertama
yaitu Startup Repair. Dan untuk masalah error yang selain masalah windows 7
tidak bisa booting, maka bisa kita pilih cara yang kedua yaitu System
Restore. Kita tunggu proses selanjutnya setelah kita menentukan pilihan
tadi, sampai selesai dan komputer akan restart. Jangan lupa setelah
komputer restart sebagai tanda restore telah selesai, kita kembali masuk ke
BIOS untuk merubah urutan booting kembali menjadi HDD. Demikianlah artikel
singkat mengenai cara atau tips memperbaiki Windows 7 tanpa install ulang.
Semoga bermanfaat.
Macam2
error pada komputer
1.
Error code 0x80070017
Saat install ulang
muncul pesan
Permasalahan
Ketika Anda menginstal
Windows 7 (atau Vista) Anda mungkin mendapatkan pesan berikut :
Kesalahan 0x80070017
Windows tidak dapat menyalin file yang dibutuhkan untuk instalasi. File-file
mungkin rusak atau hilang. Pastikan semua file yang dibutuhkan untuk
installtion yang tersedia, dan restart kode instalasi Error: 0x80070017.
Hal ini dapat ditampilkan
dengan kode kesalahan 0x80070017 atau kode kesalahan 0x80070570 pada Windows 7
atau Vista.
Penyebabnya sangat
sederhana dan Anda mungkin bisa menebak dari kode kesalahan dalam screenshot di
atas. Penyebabnya adalah bahwa Windows tidak dapat memverifikasi file.
Pemecahan
1.
Ganti kaset yang lain
2.
Bersihkan dvd installer pada bagian
optiknya
3.
Ganti dvd installer yang lain
2. Attempted Write To Readonly Memory (stop code
0X000000BE)
Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver
atau service. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software
tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Dan cari driver yang
sesuai dengan Operating System-nya.
3.
Bad
Pool Caller (stop code 0X000000C2)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To
Readonly Memory,” di atas. Selain itu error ini juga dapat disebabkan oleh
hardware yang rusak/cacat. Apabila masalah ini muncul ketika sedang melakukan
upgrade Windows, itu dapat disebabkan adanya hardware yang tidak kompatibel dengan
Windows. Coba lepas hardware yang bermasalah atau cari driver yang sesuai untuk
Windwos-nya.
4. Data Bus Error (stop code 0X0000002E)
Masalah ini biasanya disebabkan karena ada kerusakan/cacat
pada hardware, biasanya adalah memory. Selain cacat pada memory bisa juga
karena kerusakan motherboard, harddisk, ganti hardwarenya.
5. Driver IRQL Not Less Or Equal (stop code
0X000000D1)
Disebabkan drivers mengakses hardware address yang tidak
sesuai. Bisa juga disebabkan karena masalah seperti pada “Attempted Write To
Readonly Memory,” di atas. Lihat masalah “Attempted Write To Readonly Memory”
di atas.
6.
Driver
Power State Failure (stop code 0X0000009F)
Disebabkan tidak cocok/kompatibel antara “computer’s power
management” dengan driver atau services yang berjalan. Biasa terjadi pada saat
komputer melakukan “hibernasi”. Apabila nama file dan service disebutkan coba
uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Atau
coba men-disable “Windows’ support for power management”.
7.
Driver
Unloaded Without Cancelling Pending Operations (stop code 0X000000CE)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To
Readonly Memory,” di atas. Lihat masalah “Attempted Write To Readonly Memory”
di atas.
8.
Driver
Used Excessive Ptes (stop code 0X000000D)
Lihat pada masalah “No More System PTEs,” di bawah.
9.
Hardware
Interrupt Storm (stop code 0X000000F2)
Masalah timbul ketika suatu hardware (USB atau SCSI
controller) gagal untuk “melepas” sebuah IRQ. Kegagalan tersebut biasanya
disebabkan karena masalah pada driver. Selain itu masalah ini juga dapat timbul
karena adanya dua perangkat menggunakan IRQ yang sama.
10. Inaccessible Boot Device (stop code 0X0000007B)
Biasanya masalah ini timbul pada saat startup Windows apabila
Windows tidak dapat membaca data mengenai system boot partition. Bisa juga
disebabkan karena harddisk yang error, file boot.ini yang cacat (corrupted).
Bila tidak ada masalah pada disk drive, partisi dan file boot.ini (ketika dua
Operating System terinstall) coba cek settingan booting pada BIOS. Apabila
masalah ini munculketika sedang melakukan upgrade Windows, itu dapat disebabkan
adanya hardware yang tidak kompatibel dengan Windows. Coba lepas hardware yang
bermasalah atau cari driver yang sesuai untuk Windwos-nya.
11. Kernel
Data Inpage Error (stop code 0X0000007A)
Masalah timbul pada virtual memory, biasanya karena windows
tidak dapat membaca atau menulis data ke swap file. Kemungkinan penyebab antara
lain bad sectors, virus, memory yang cacat, atau bahkan kerusakan motherboard.
12. Kernel Stack Inpage Error (stop code 0X00000077)
Penyebab mirip dengan masalah “Kernel Data Inpage Error,” di
atas.
13. Kmode
Exception Not Handled (stop code 0X0000001E)
Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver
atau service, konfilk IRQ. Apabila nama file dan service disebutkan coba
uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver).
Masalah ini juga dapat disebabkan karena kurangnya space pada disk pada saat
melakukan instalasi.
14. No More
System PTEs (stop code 0X0000003F)
Masalah muncul karena Windows kekurangan Page Table Entries
(PTEs). PTEs digunakan untuk melakukan mapping RAM. Dimana mapping ini
dilakukan oleh Virtual Memory Manager (VMM). Masalah ini juga dapat muncul
ketika anda menggunakan beberapa monitor sekaligus.
Apabila error
tersebut sering muncul, coba untuk menambah alokasi untuk PTEs pada Windows
dengan cara sebagai berikut:
- Buka Registry Editor.
- Lihat pada: HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Contro
l\Session Manager\Memory Management
- Double-click pada PagedPoolSize , masukkan value-nya 0 , klik OK.
- Kemudian double-click pada
SystemPages. Jika menggunakan beberapa monitor sekaligus masukkan valuenya
36000. Selain itu masukkan valuenya 40000 jika RAM sebesar 128MB atau
kurang. Jika RAM 128MB atau lebih masukkan valuenya 110000.
- Setelah selesai, klik OK, tutup
Registry Editor dan restart komputernya. when you’re done. The change will
take effect when you restart Windows.
15. NTFS File
System (stop code 0X00000024)
Error
disebabkan adanya masalah yang dilaporkan oleh Ntfs.sys (driver yang berfungsi
untuk membaca dan menulis NTFS). Jika masih menggunakan file system FAT 32,
error message yang timbul akan mirip (stop code 0X00000023). Masalah ini bisa
diatasi dengan mengganti hardisk anda.
16. Page Fault In Nonpaged
Area (stop code 0X00000050)
Penyebab
masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly
Memory,” di atas.
17. Status Image Checksum
Mismatch (stop code 0Xc0000221)
Kemungkinan
penyebab error ini adalah kerusakan pada swap file, atau driver yang corrupted.
Solusi 1 : Anda dapat
menggunakan Driver Rollback atau System Restore dari safe mode, untuk
mengembalikan driver sebelumnya. Anda juga dapat menggunakan Windows XP
Professional pemulihan fitur seperti Konfigurasi Baik Terakhir yang Diketahui
pilihan startup, Cadangan, atau Automated System Recovery untuk mengembalikan
konfigurasi bekerja sebelumnya. Setelah mengembalikan dari media backup, anda
mungkin perlu mengajukan permohonan kembali service pack atau hotfix,
tergantung pada saat backup dilakukan.
Solusi 2 : Jika pesan
Stop nama file tertentu, cobalah menggantinya secara manual dengan salinan dari
Windows XP Professional sistem operasi CD dengan mode aman atau Recovery
Console. Untuk sistem yang menggunakan FAT16 atau sistem file FAT32, Anda
memiliki pilihan untuk menggunakan Windows 98 atau Windows Millennium Edition
Emergency Boot Disk untuk mengakses hard disk.
Jika file asli dari
CD sistem operasi memiliki nama file yang berakhir dengan tanda garis bawah (_)
karakter, Anda tidak dapat menggunakan file sampai terkompresi. Konsol
Pemulihan’s Salin perintah ini sangat ideal untuk menyalin file terkompresi
karena mendeteksi dan memperluas mereka. Jika Anda tidak menentukan nama file
tujuan, Anda harus mengubah nama file diperluas dengan ekstensi yang benar
sebelum menggunakannya. Dari safe mode atau Recovery Console, Anda dapat
menggunakan perintah Expand uncompress dan menyalin file ke lokasi tujuan.
Dalam Recovery Console, file yang diperluas diberi nama yang benar setelah
disalin ke lokasi tujuan. Untuk informasi lebih lanjut tentang Expand Menyalin
atau perintah, lihat Windows XP Help and Support Centre.
18. Status System Process
Terminated (stop code 0Xc000021A)
Disebabkan
adanya masalah pada Winlogon.exe atau pada Client Server Runtime Subsystem
(CSRSS). Bisa juga disebabkan karena suatu user dengan level administrator
merubah permission suatu file-file penting pada sistem Windows.
19. Unexpected Kernel Mode
Trap (stop code 0X0000007F)
Umumnya
error ini disebabkan karena memory yang cacat, kerusakan motherboard atau temperatur
prossesor yang tinggi (biasanya terjadi karena overclocking).
20. Unmountable Boot
Volume (stop code 0X000000ED)
Disebabkan
karena Windows tidak bisa “mount” boot volume. Lihat juga pada bagian
“Inaccessible Boot Device,"