Posted by yakob Rabu, 23 Oktober 2013 0 komentar

Keamanan Wireless dengan metode Wired Equivalent Privacy (WEP)
            
WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless,  WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan Shared Key Authentication. Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
Cara memberikan password pada WEP terdiridari 64 bit dan 128 bit dengan menggunakan format karakter Hexxadecimal dan ASCII.
Jumlah karakter yang diberikan pada WEP:
  • -64 bit Hexadecimal terdiri dari 8 karakter ( angka 0-9 dan huruf A-F)
  • -64 bit ASCII  terdiri dari 5 karakter (seluruh karakter yang ada di keyboard)
  • -128 bit Hexadecimal terdiri dari 16 karakter (angka 0-9 danhuruf A-F)
  • -128 bit ASCII terdiri dari 10 karakter (seluruh karakter yang ada di keyboard)
Proses Shared Key Authentication:



  1. client meminta asosiasi ke access point, langkah ini sama seperti Open System Authentication.
  2. access point mengirimkan text challenge ke client secara transparan.
  3. client akan memberikan respon dengan mengenkripsi text challenge dengan menggunakan kunci WEP dan mengirimkan kembali ke access point.
  4. access point memberi respon atas tanggapan client, akses point akan melakukan decrypt terhadap respon enkripsi dari client untuk melakukan verifikasi bahwa text challenge dienkripsi dengan menggunakan WEP key yang sesuai. Pada proses ini, access point akan menentukan apakah client sudah memberikan kunci WEP yang sesuai. Apabila kunci WEP yang diberikan oleh client sudah benar, maka access point akan merespon positif dan langsung meng-authentikasi client. Namun bila kunci WEP yang dimasukkan client adalah salah, maka access point akan merespon negatif dan client tidak akan diberi authentikasi. Dengan demikian, client tidak akan terauthentikasi dan tidak terasosiasi.
Keamanan wireless dengan metode WI-FI Protected Accsess (WPA)
Merupakan rahasia umum jika WEP (Wired Equivalent Privacy) tidak lagi mampu diandalkan untuk menyediakan koneksi nirkabel (wireless) yang aman dari ulah orang usil atau ingin mengambil keuntungan atas apa yang kita miliki—dikenal dengan jargon hackers. Tidak lama setelah proses pengembangan WEP, kerapuhan dalam aspek kriptografi muncul.
Berbagai macam penelitian mengenai WEP telah dilakukan dan diperoleh kesimpulan bahwa walaupun sebuah jaringan wireless terlindungi oleh WEP, pihak ketiga (hackers) masih dapat membobol masuk. Seorang hacker yang memiliki perlengkapan wireless seadanya dan peralatan software yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis cukup data, dapat mengetahui kunci enkripsi yang digunakan.
Menyikapi kelemahan yang dimiliki oleh WEP, telah dikembangkan sebuah teknik pengamanan baru yang disebut sebagai WPA (WiFI Protected Access). Teknik WPA adalah model kompatibel dengan spesifikasi standar draf IEEE 802.11i. Teknik ini mempunyai beberapa tujuan dalam desainnya, yaitu kokoh, interoperasi, mampu digunakan untuk menggantikan WEP, dapat diimplementasikan pada pengguna rumahan atau corporate, dan tersedia untuk publik secepat mungkin. Adanya WPA yang "menggantikan" WPE, apakah benar perasaan "tenang" tersebut didapatkan? Ada banyak tanggapan pro dan kontra mengenai hal tersebut. Ada yang mengatakan, WPA mempunyai mekanisme enkripsi yang lebih kuat. Namun, ada yang pesimistis karena alur komunikasi yang digunakan tidak aman, di mana teknik man- in-the-middle bisa digunakan untuk mengakali proses pengiriman data. Agar tujuan WPA tercapai, setidaknya dua pengembangan sekuriti utama dilakukan. Teknik WPA dibentuk untuk menyediakan pengembangan enkripsi data yang menjadi titik lemah WEP, serta menyediakan user authentication yang tampaknya hilang pada pengembangan konsep WEP.

                                                                                                                          
kelebihan dan kelemahan WEP dan WPA
·         Kelebihan WEP adalah menggunakan Shared Key Authentication.
Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
·         Kelebihan WPA
Meningkatkan enkripsi data dengan teknik Temporal Key Integrity Protocol (TKIP). enkripsi yang digunakan masih sama dengan WEP yaitu RC4, karena pada dasarnya WPA ini merupakan perbaikan dari WEP dan bukan suatu level keamanan yang benar – benar baru, walaupun beberapa device ada yang sudah mendukung enkripsi AES yaitu enkripsi dengan keamanan yang paling tinggi.

·         Kelemahan WPA
Kelemahan WPA sampai saat ini adalah proses kalkulasi enkripsi/dekripsi yang lebih lama dan data overhead yang lebih besar. Dengan kata lain, proses transmisi data akan menjadi lebih lambat dibandingkan bila Anda menggunakan protokol WEP. Belum semua wireless mendukung, biasanya butuh upgrade firmware, driver atau bahkan menggunakan software tertentu.

·         WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
a.                   Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
b.                  WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
c.                   Masalah initialization vector (IV) WEP
d.                  Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)

Proses enskripsi dan deskripsi pada WEP
Kriptografi adalah suatu ilmu dan seni dalam menyembunyikan suatu informasi agar tidak dapat dibaca dan diperoleh pihak yang tidak bersangkutan. Kriptografi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari krypto yang artinya rahasia dan grafi yang artinya tulisan. Kriptografi merupakan suatu tulisan rahasia.
Seni kriptografi adalah suatu seni yang sangat tua. Penggunaan dari kriptografi sudah sangat lama. Penggunaan yang pertama kali digunakan adalah kriptografi transposisi yaitu menukar posisi dari huruf tersebut dengan sebelahnya contoh kalimat “saya tidur” dengan kriptografi tersebut maka berubah menjadi “asay itdru”. Jenis kriptografi yang lain adalah kriptografi substitusi yaitu dengan menambahkan posisi dari kalimat tersebut maju ke depan selangkah. Contoh pada kalimat “makalah ini” maka akan berubah menjadi “nblbmbi joj”.
Teknik dari kriptografi tersebut semuanya menggunakan sistem enkripsi dan dekripsi. Dimana enkripsi digunakan untuk membuat pesan tersebut tidak terbaca atau dapat berubah menjadi sebuah sandi dan dekripsi membuat hasil dari sandi tersebut dapat dibaca kembali.
Pada umunya kriptografi mempunyai beberapa komponen utama yang dibutuhkan yaitu :
1.      Plaintext : pesan asli yang ingin disampaikan
2.      Chipertext : pesan tersandi, pesan yang sudah mengalami pemrosesan
3.      Cipher dan kunci, cipher adalah suatu algoritma yang digunakan untuk membentuk pesan tersebut menjadi sebuah chipertext, sedangkan kunci adalah sekumpulan bit yang diperlukan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data.



       
 Ket : Proses Enkripsi/Deskripsi Sederhana       
                  P : Plaintext
                 C : Chippertext
                 K :Kunci

Pada proses enkripsi sebuah pesan dibutuhkan sebuah kunci yang berfungsi sebagai acuan dari enkripsi tersebut. Pada enkrispi transposisi digunakan kunci pemindahan posisi sehingga pada saat dekripsi sandi tersebut maka hasilnya akan berubah menjadi pesan awal. Pada enkripsi substitusional digunakan pemindahan setiap huruf maju satu abjad ke depan. Sehingga dapat kita lihat bahwa pada proses enkripsi yang paling penting adalah kunci yang digunakan untuk enkripsi pesan tersebut. Semakin panjang proses kunci yang digunakan maka semakin susah pula kunci tersebut dapat diterka. Cipher tersebut terletak pada saat enkripsi dan dekripsi. Input dari kunci tersebut kemudian akan dimasukkan ke algoritma tersebut yang akan mengubah bentuk dari pesan tersebut. Bila pesan yang sudah tersandi tersebut dimasukkan kembali ke dekripsi dengan kunci yang berbeda.
Read More..

Masalah - masalah Konkuren (tugas sistem operasi)

Posted by yakob Kamis, 27 Juni 2013 0 komentar
Masalah-Masalah Konkuren

1.      Mutual Exclusion

Adalah jaminan hanya satu proses yang mengakses sumber daya pada suatu interval waktu tertentu. Proses-proses yang lain dilarang mengerjakan hal yang sama. Bagian program yang sedang mengakses memori atau sumber daya yang dipakai bersama disebut Critical Section/Region. Mutual Exclusion merupakan jaminan untuk mengatasi kondisi pacu agar tidak boleh 2 proses atau lebih memasuki Critical Section secara bersamaan.
Kesuksesan proses- proses kongkuren memerlukan pendefinisian Critical Section dan memaksakan Mutual Exclusion di antara proses-proses kongkuren yang sedang berjalan. Pemaksaan Mutual Exclusion merupakan landasan pemrosesan kongkuren.
Pemaksaan adanya mutual eclusion menimbulkan dua maslah, yaitu:
- Deadlock.
- Startvation.
Kriteria penyelesaian mutual exclusion:
1.      Mutual exclusion harus dijamin, hanya satu proses pada saat yang
diijinkan masuk ke critical section.
2.      Prosesyang berada di noncritical section,  dilarang memblocked proses lain yang ingin masuk critical section.
3.      Harus dijamin proses yang ingin masuk critical section tidak menunggu
selama waktu yang tak berhingga.
4.      Ketika tidak ada proses pada critical section maka proses yang ingin
masuk critical section harus diijinkan masuk tanpa tertunda.
5.      Tidak ada asumsi mengenai kecepatan relative proses atau jumlah
proses yang ada.

2.      Deadlock. 
Gambar 1. Dead Lock
Deadlock adalah suatu kondisi dimana dua proses atau lebih saling menunggu proses yang lain untuk melepaskan resource yang sedang dipakai. Karena beberapa proses itu saling menunggu, maka tidak terjadi kemajuan dalam kerja proses-proses tersebut. Deadlock adalah masalah yang biasa terjadi ketika banyak proses yang membagi sebuah resource yang hanya boleh dirubah oleh satu proses saja dalam satu waktu.
Di kehidupan nyata, deadlock dapat digambarkan dalam gambar berikut.Pada gambar diatas, deadlock dianalogikan sebagai dua antrian mobil yang akan menyeberangi jembatan. Dalam kasus diatas, antrian di sebelah kiri menunggu antrian kanan untuk mengosongkan jembatan (resource), begitu juga dengan antrian kanan. Akhirnya tidak terjadi kemajuan dalam kerja dua antrian tersebut.Misal ada proses A mempunyai resource X, proses B mempunyai resource Y.
Kemudian kedua proses ini dijalankan bersama, proses A memerlukan resource Y dan proses B memerlukan resource X, tetapi kedua proses tidak akan memberikan resource yang dimiliki sebelum proses dirinya sendiri selesai dilakukan. Sehingga akan terjadi tunggu-menunggu.
  
Gambar 2. Dead lock
Ilustrasi:
-          Terdapat dua proses P1 dan P2
-          Dua sumber kritis R1 dan R2
-          Proses P1 dan P2 harus mengakses kedua sumber daya itu (R1 dan R2).
-          R1 diberikan pada P1 sedang R2 diberikan pada P2.
-          Karena untuk melanjutkan eksekusi memerlukan dua sumber daya sekaligus maka proses akan saling menunggu sumber daya lain selamanya.
Syarat terjadinya deadlock:
-          Mutual exclusion
Tiap sumber daya saat diberikan pada satu proses.
-          Hold and wait Condition
Proses-proses yang sedang menggenggam sumber daya, menunggu
sumberdaya-sumberdaya baru
-          Non Preemption Condition
Sumberdaya - sumberdaya yang sebelumnya duberikan tidak dapat
diambil paksa dari proses itu.  Sumberdaya –  sumberdaya
harus secara eksplisit dilepaskan dari proses yang menggenggamnya.
-          Circulair Wait Condition
Harus terdapat rantai sirkuler dari dua proses atau lebih, masing-masing
menunggu sumber daya yang digenggam oleh berikutnya pada rantai itu.
Metode Mengatasi deadlock :
1.      Pencegahan terjadinya deadlock
2.      Pengindaran terjadinya deadlock
3.      Deteksi dan pemulihan deadlock

3.      Starvation.
Starvation adalah kondisi yang biasanya terjadi setelah deadlock. Proses yang kekurangan resource (karena terjadi deadlock) tidak akan pernah mendapat resource yang dibutuhkan sehingga mengalami starvation (kelaparan).
Namun, starvation juga bisa terjadi tanpa deadlock. Hal ini ketika terdapat kesalahan dalam sistem sehingga terjadi ketimpangan dalam pembagian resouce. Satu proses selalu mendapat resource, sedangkan proses yang lain tidak pernah mendapatkannya. Ilustrasi starvation tanpa deadlock di dunia nyata dapat dilihat di bawah ini.Pada gambar diatas, pada antrian kanan terjadi starvation karena resource (jembatan) selalu dipakai oleh antrian kiri, dan antrian kanan tidak mendapatkan giliran
.  
Gambar 2. Starvation
Ilustrasi:
Misal terdapat 3 (tiga) proses P1,P2 dan P3. P1,P2 dan P3.memerlukan akses sumber daya R secara periodik. Selanjutnya : P1 sedang diberi sumber daya R, P2 dan P3 blocked menunggu sumber sumber daya R. Ketika P1 keluar dari critical region, P2 dan P3 diijinkan mengakses R. Asumsi P3 diberi hak akses.  Kemudian setelah selesai, hak akses kembali diberikan ke P1 yang saat itu membutuhkan sumber daya R. Jika pemberian hak akses bergantian terusmenerus antara P1 dan P3 , maka P2 tidak pernah memperoleh akses sumber daya R, meski tidak ada deadlock. Pada situasi ini P2 disebut mengalami startvation.
4.      Sinkronisasi. 
Adalah proses pengaturan jalannya beberapa proses pada saat yang bersamaan. Tujuan utama sinkronisasi adalah menghindari terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan oleh beberapa proses yang berbeda (mutual exclusion) serta untuk mengatur urutan jalannya proses-proses sehingga dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari deadlock atau starvation.
Latar Belakang :
1.      Akses-akses yang dilakukan secara bersama-sama ke data yang sama, dapat menyebabkan data menjadi tidak konsisten.
2.      Untuk menjaga agar data tetap konsisten, dibutuhkan mekanisme-mekanisme untuk memastikan pemintaan ekseskusi dari proses yang bekerja. 
3.      Race Condition: Situasi dimana beberapa proses mengakses dan memanipulasi data secara bersamaan. Nilai terakhir dari data bergantung dari proses mana yang selesai terakhir.
4.      Untuk menghindari Race Condition, proses-proses secara bersamaan harus disinkronisasikan.
Pokok Penyelesaian Masalah Kongkurensi
Pada dasarnya penyelesaian masalah kongkurensi terbagi menjadi 2, yaitu:
1.      Mengasumsikan adanya memori yang digunakan bersama
2.      Tidak mengasumsikan adanya memori yang digunakan bersama.
Adanya memori bersama lebih memudahkan penyelesaian masalah kongkurensi.
Metode memori bersama dapat dipakai untuk singleprocessor ataupun multiprocessor yang mempunyai memori bersama.
Penyelesaian ini tidak dapat digunakan untuk multiprocessor tanpa memori bersama atau untuk sistem tersebar.


Read More..

troubleshooting windows

Posted by yakob 1 komentar
Masalah pada windows

1.      Penyebab Blue Screen of Death Pada Windows

Penyebab Blue Screen of Deat (BSOD) biasanya disebabkan adanya masalah dengan hardware atau software driver pada komputer kamu. Software biasa tidak akan menyebabkan komputer kamu mengalami masalah seperti ini. Penyebab Blue Screen disebabkan oleh masalah hardware atau software dengan tingkat rendah yang berjalan di kernel Windows. Blue Screen terjadi ketika Windows bertemu dengan Error STOP sehingga terjadi kegagalan kritis yang menyebabkan Windows crash dan berhenti bekerja. Satu-satunya yang dapat dilakukan Windows disaat seperti ini hanyalah restart.
Jika kamu sedang mengetik atau mengerjakan tugas lain yang sangat penting dan Blue Screen terjadi maka kamu akan kehilangan data. Kamu tidak memiliki kesempatan untuk menyimpan data karena Blue Screen tiba-tiba akan terjadi dengan cepat dan membuat komputer kamu restart.
Ketika Blue Screen terjadi, Windows secara otomatis akan membuat Minidump yang menampilkan informasi tentang crash yang terjadi dan menyimpannya di dalam hardisk kamu. Dengan menggunakan minidump, kamu dapat memperbaiki penyebab terjadinya Blue Screen.

Bagaimana Cara Mengatasi Komputer Restart Tiba-tiba Saat BSOD??

Secara default, Windows akan melakukan restart setiap komputer terkena Blue Screen. Jika komputer mati tanpa alasan yang jelas mungkin itu Blue Screen. Ini benar-benar hal yang sangat menyebalkan, apalagi ketika kamu sedang mengerjakan tugas penting. Namun ada caranya untuk mengatasi komputer tiba-tiba restart ketika Blue Screen. Caranya mudah sekali, kamu cukup membuka System Security>System dan klik Change settings dibagian computer name, domain dan workgroup settings. Setelah itu pilih tab Advanced>Settings pada Startup and Recovery. Kemudian hilangkan centang pada Automatically restart.

Bagaimana Cara Melihat Penyebab BSOD??

Untuk dapat melihat penyebab Blue Screen yang terjadi pada komputer kamu, ada dua cara. Pertama kamu bisa menggunakan software gratis dari NirSoft’s yaitu BlueScreenView dan menggunakan Windows Event Viewer. Kedua cara ini akan melakukan pencarian file minidump yang dibuat Windows ketika Blue Screen selain itu juga akan menampilkan crash yang terjadi pada Windows.

Cara Mengatasi Blue Screen Pada Windows

Pada Windows 7 atau Windows versi terbaru, informasi Blue Screen ditampilkan di Action Center. Jika kamu pengguna Windows 7 atau Windows versi terbaru, kamu dapat membukanya dan mengklik Check for Solutions pada menu maintenance. Ini akan membuat Windows memeriksa penyebab Blue Screen dan berbagai error lainnya yang terjadi pada komputer kamu. Dengan begini kamu sudah dapat mengatasi Blue Screen.

Berbagai Cara Mengatasi Blue Screen Pada Windows

Cara diatas adalah salah satu cara mengatasi Blue Screen yang terjadi pada Windows 7, berikut ini ada beberapa cara lain untuk mengatasi Blue Screen.
System Restore - Jika Blue Screen baru saja terjadi pada komputer kamu maka sebaiknya kamu menggunakan System Restore untuk mengatasinya. Ini akan membuat komputer kamu kembali ke keadaan sebelumnya. Kalau system restore ini berhasil maka kemungkinan Blue Screen terjadi karena kesalahan software.
Scan Malware - Malware yang menembus jauh ke dalam Windows apalagi jika sampai di kernel Windows sebuah tingkat dimana hal paling rendah di Windows dapat menyebabkan tidak stabilnya sistem. Solusi untuk mengatasi ini dengan melakukan scan antivirus terhadap malware.
Install Update Driver - Sebuah driver yang salah install atau tidak diupdate dapat menyebabkan crash. Download driver terbaru dari perusahaan hardware komputer kamu, mungkin ini akan memperbaiki masalah BSOD.
Boot ke Safe Mode - Jika komputer kamu mengalami BSOD ketika dinyalakan, kamu bisa masuk ke Safe Mode. Pada Safe Mode, Windows hanya mengambil driver-driver yang penting. Jika kamu salah menginstall driver yang menyebabkan BSOD, dengan Safe Mode kamu dapat menguninstallnya.
Periksa Masalah Hardware - Blue Screen dapat terjadi ketika kegagalan hardware terjadi dari komputer. Caranya dengan mengetikkan Memory Diagnostics Tool pada Start Menu atau mungkin komputer kamu terlalu panas dan kekurangan fan.
Install Ulang Windows - Ini adalah pilihan terakhir yang bisa kamu lakukan adalah menginstall ulang komputer kamu. Dengan cara ini, sistem akan terbangun dari awal dan tidak akan ada kerusakan. Jika kamu tetap mengalami Blue Screen berarti permasalahannya ada di hardware.

Sebuah komputer yang jarang sekali muncul Blue Screen misalkan saja dua tahun sekali, ini bukan masalah yang harus kamu takutkan. Namun bila komputer kamu sering sekali mengalami Blue Screen, sebaiknya kamu harus cepat mengatasinya.

2.      Program not responding pada windows


Penyebab dari program not responding biasanya disebabkan oleh beberapa hal, misalnya :
1.      Memori yang disediakan di harddisk anda penuh
2.      Program yang anda buka terlalu banyak
3.      Terkena serangn virus sehingga penyebabnya memori anda full
4.      Spesifikasi laptop anda kurang bagus
Masih banyak penyebab dari program not responding pada windows atau windows XP, namun anda tak perlu meresahkan hal tersebut. Jika anda mengalami hal ini, tentunya anda ingin segera menutup program not responding tersebut karena akan berdampak pada kinerja laptop atau komputer anda.
Pemecahan
1.      Bukalah task manager , degan cara menekan tombol ctrl+alt+del secara bersamaan pada keyboard atau laptop anda
2.      Setelah task manager terbuka pilihlah aplications yang ada di atas layar
3.      Setelah itu akan tampil beberapa program yang sedang berjalan, pilih program yang not responding tersebut
4.      Lalu klik end task yang terletak di bawah layar
5.      Jika anda telah melakukan end task dan program belum tertutup maka biasanya akan tampil pesan bahwa program tidak merespon, maka klik saja end now.
6.      Jika belum teratasi juga maka cara terakhir ialah restart laptop ataukomputer anda.

3.      Windows error
Cara memperbaiki Windows 7 Yang Error tanpa install ulang dapat kita lakukan ketika terdapat error atau gangguan terhadap sistem Windows 7 di komputer dimana error tersebut tidak terlalu fatal. Memang butuh kesabaran dan ketidakpanikan dalam menghadapi error yang ada pada sistem Windows 7, sehingga tidak perlu memutuskan untuk melakukan install ulang terhadap windows 7 hanya karena sedikit error yang terjadi, Beberapa kerusakan yang bisa terjadi pada sistem windows 7 adalah seperti kerusakan pada MasterBoot Record (MBR) sehingga windows tidak bisa booting dengan normal. Kerusakan yang lain seperti karena sistem registry windows yang korup sehingga kadang keluar warning pada saat kita sedang menjalankan beberapa aplikasi, windows menjadi lambat dalam kinerjanya, ada beberapa perintah dari windows yang terkunci karena serangan virus atau trojan. 

Dalam kasus serangan virus, dianjurkan agar Anda menjalankan scan virus terlebih dulu sebelum mencoba perbaikan karena kalau tidak, hal itu akan mengakibatkan rusaknya lebih banyak data, dan virus masih saja berada di komputer meskipun sudah dilakukan repair terhadap sistem Windows 7.

Berikut ini cara atau
 tips memperbaiki Windows 7 tanpa install ulang :
1.      Syarat utama yang diperlukan untuk memperbaiki windows 7 tanpa instal ulang adalah harus mempunyai DVD master Windows 7.
2.      Hidupkan komputer Anda, kemudian masuk ke BIOS (dengan menekan tombol DEL berulang-ulang setelah komputer menyala), lalu ubah urutan boot menjadi First Boot from CDRoom drive, kemudian masukkan DVD master Windows 7 ke dalam DVD Room, lalu save dan keluar dari BIOS. Hal ini dimaksudkan agar komputer melakukan booting lewat DVD Room.
3.      Setelah komputer melakukan booting melalui DVD Room, maka akan keluar tampilan seperti gambar di bawah ini, kemudian Anda klik Repair your computer.


4.      Komputer akan menjalankan proses sejenak untuk memindai sendiri terhadap sistem instalasi Windows, setelah itu di layar akan tampil beberapa pilihan instalasi yang ingin diperbaiki. Pilih salah satu menu penginstalan Windows yang sesuai dengan kebutuhan kita, dan kemudian klik menu tersebut untuk melanjutkan proses. Jika kebetulan masalah yang terdeteksi di salah satu bagian instalasi Windows, sistem akan mencoba untuk memperbaiki masalahnya secara otomatis. Terserah kepada kita, jika kita ingin membiarkan sistem mencoba untuk memperbaiki sendiri, biarkan saja. Tetapi sebaliknya, apabila kita ingin melakukan pilihan sendiri maka kita pilih No. Setelah kita memilih salah satu opsi recovery yang ada, maka kita akan dihadapkan dengan daftar pilihan yang dapat membantu kita dalam memperbaiki sistem Windows 7 yang rusak.

5.      Sering kali yang menjadi pilihan untuk melakukan repair pada windows 7 yang error karena tidak bisa booting adalah dengan memilih langkah yang pertama yaitu Startup Repair. Dan untuk masalah error yang selain masalah windows 7 tidak bisa booting, maka bisa kita pilih cara yang kedua yaitu System Restore.  Kita tunggu proses selanjutnya setelah kita menentukan pilihan tadi, sampai selesai dan komputer akan restart.  Jangan lupa setelah komputer restart sebagai tanda restore telah selesai, kita kembali masuk ke BIOS untuk merubah urutan booting kembali menjadi HDD. Demikianlah artikel singkat mengenai cara atau tips memperbaiki Windows 7 tanpa install ulang. Semoga bermanfaat.

Macam2 error pada komputer
Pada postingan saya yang lalu yaitu pesan error dan artinya yang biasanya sering muncul pada komputer. Nah kali ini saya akan membahas pesan error yang jarang muncul dan saya sertakan solusi untuk mengatasi error tersebut.

1.      Error code 0x80070017
Saat install ulang muncul pesan


Permasalahan
Ketika Anda menginstal Windows 7 (atau Vista) Anda mungkin mendapatkan pesan berikut :
Kesalahan 0x80070017 Windows tidak dapat menyalin file yang dibutuhkan untuk instalasi. File-file mungkin rusak atau hilang. Pastikan semua file yang dibutuhkan untuk installtion yang tersedia, dan restart kode instalasi Error: 0x80070017.
Hal ini dapat ditampilkan dengan kode kesalahan 0x80070017 atau kode kesalahan 0x80070570 pada Windows 7 atau Vista.
Penyebabnya sangat sederhana dan Anda mungkin bisa menebak dari kode kesalahan dalam screenshot di atas. Penyebabnya adalah bahwa Windows tidak dapat memverifikasi file.
Pemecahan
1.      Ganti kaset yang lain
2.      Bersihkan dvd installer pada bagian optiknya
3.      Ganti dvd installer yang lain

2.      Attempted Write To Readonly Memory (stop code 0X000000BE)
Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver atau service. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Dan cari driver yang sesuai dengan Operating System-nya.
3.      Bad Pool Caller (stop code 0X000000C2)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas. Selain itu error ini juga dapat disebabkan oleh hardware yang rusak/cacat. Apabila masalah ini muncul ketika sedang melakukan upgrade Windows, itu dapat disebabkan adanya hardware yang tidak kompatibel dengan Windows. Coba lepas hardware yang bermasalah atau cari driver yang sesuai untuk Windwos-nya.
4.      Data Bus Error (stop code 0X0000002E)
Masalah ini biasanya disebabkan karena ada kerusakan/cacat pada hardware, biasanya adalah memory. Selain cacat pada memory bisa juga karena kerusakan motherboard, harddisk, ganti hardwarenya.
5.      Driver IRQL Not Less Or Equal (stop code 0X000000D1)
Disebabkan drivers mengakses hardware address yang tidak sesuai. Bisa juga disebabkan karena masalah seperti pada “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas. Lihat masalah “Attempted Write To Readonly Memory” di atas.
6.      Driver Power State Failure (stop code 0X0000009F)
Disebabkan tidak cocok/kompatibel antara “computer’s power management” dengan driver atau services yang berjalan. Biasa terjadi pada saat komputer melakukan “hibernasi”. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Atau coba men-disable “Windows’ support for power management”.
7.      Driver Unloaded Without Cancelling Pending Operations (stop code 0X000000CE)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas. Lihat masalah “Attempted Write To Readonly Memory” di atas.
8.      Driver Used Excessive Ptes (stop code 0X000000D)
Lihat pada masalah “No More System PTEs,” di bawah.
9.      Hardware Interrupt Storm (stop code 0X000000F2)
Masalah timbul ketika suatu hardware (USB atau SCSI controller) gagal untuk “melepas” sebuah IRQ. Kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena masalah pada driver. Selain itu masalah ini juga dapat timbul karena adanya dua perangkat menggunakan IRQ yang sama.
10.   Inaccessible Boot Device (stop code 0X0000007B)
Biasanya masalah ini timbul pada saat startup Windows apabila Windows tidak dapat membaca data mengenai system boot partition. Bisa juga disebabkan karena harddisk yang error, file boot.ini yang cacat (corrupted). Bila tidak ada masalah pada disk drive, partisi dan file boot.ini (ketika dua Operating System terinstall) coba cek settingan booting pada BIOS. Apabila masalah ini munculketika sedang melakukan upgrade Windows, itu dapat disebabkan adanya hardware yang tidak kompatibel dengan Windows. Coba lepas hardware yang bermasalah atau cari driver yang sesuai untuk Windwos-nya.
11.   Kernel Data Inpage Error (stop code 0X0000007A)
Masalah timbul pada virtual memory, biasanya karena windows tidak dapat membaca atau menulis data ke swap file. Kemungkinan penyebab antara lain bad sectors, virus, memory yang cacat, atau bahkan kerusakan motherboard.
12.   Kernel Stack Inpage Error (stop code 0X00000077)
Penyebab mirip dengan masalah “Kernel Data Inpage Error,” di atas.

13.   Kmode Exception Not Handled (stop code 0X0000001E)
Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver atau service, konfilk IRQ. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Masalah ini juga dapat disebabkan karena kurangnya space pada disk pada saat melakukan instalasi.
14.   No More System PTEs (stop code 0X0000003F)
Masalah muncul karena Windows kekurangan Page Table Entries (PTEs). PTEs digunakan untuk melakukan mapping RAM. Dimana mapping ini dilakukan oleh Virtual Memory Manager (VMM). Masalah ini juga dapat muncul ketika anda menggunakan beberapa monitor sekaligus.
Apabila error tersebut sering muncul, coba untuk menambah alokasi untuk PTEs pada Windows dengan cara sebagai berikut:
  • Buka Registry Editor.
  • Lihat pada: HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Contro l\Session Manager\Memory Management
  • Double-click pada PagedPoolSize , masukkan value-nya 0 , klik OK.
  • Kemudian double-click pada SystemPages. Jika menggunakan beberapa monitor sekaligus masukkan valuenya 36000. Selain itu masukkan valuenya 40000 jika RAM sebesar 128MB atau kurang. Jika RAM 128MB atau lebih masukkan valuenya 110000.
  • Setelah selesai, klik OK, tutup Registry Editor dan restart komputernya. when you’re done. The change will take effect when you restart Windows.
15.   NTFS File System (stop code 0X00000024)
Error disebabkan adanya masalah yang dilaporkan oleh Ntfs.sys (driver yang berfungsi untuk membaca dan menulis NTFS). Jika masih menggunakan file system FAT 32, error message yang timbul akan mirip (stop code 0X00000023). Masalah ini bisa diatasi dengan mengganti hardisk anda.
16.   Page Fault In Nonpaged Area (stop code 0X00000050)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas.
17.   Status Image Checksum Mismatch (stop code 0Xc0000221)
Kemungkinan penyebab error ini adalah kerusakan pada swap file, atau driver yang corrupted.

Solusi 1 : Anda dapat menggunakan Driver Rollback atau System Restore dari safe mode, untuk mengembalikan driver sebelumnya. Anda juga dapat menggunakan Windows XP Professional pemulihan fitur seperti Konfigurasi Baik Terakhir yang Diketahui pilihan startup, Cadangan, atau Automated System Recovery untuk mengembalikan konfigurasi bekerja sebelumnya. Setelah mengembalikan dari media backup, anda mungkin perlu mengajukan permohonan kembali service pack atau hotfix, tergantung pada saat backup dilakukan.

Solusi 2 : Jika pesan Stop nama file tertentu, cobalah menggantinya secara manual dengan salinan dari Windows XP Professional sistem operasi CD dengan mode aman atau Recovery Console. Untuk sistem yang menggunakan FAT16 atau sistem file FAT32, Anda memiliki pilihan untuk menggunakan Windows 98 atau Windows Millennium Edition Emergency Boot Disk untuk mengakses hard disk.
Jika file asli dari CD sistem operasi memiliki nama file yang berakhir dengan tanda garis bawah (_) karakter, Anda tidak dapat menggunakan file sampai terkompresi. Konsol Pemulihan’s Salin perintah ini sangat ideal untuk menyalin file terkompresi karena mendeteksi dan memperluas mereka. Jika Anda tidak menentukan nama file tujuan, Anda harus mengubah nama file diperluas dengan ekstensi yang benar sebelum menggunakannya. Dari safe mode atau Recovery Console, Anda dapat menggunakan perintah Expand uncompress dan menyalin file ke lokasi tujuan. Dalam Recovery Console, file yang diperluas diberi nama yang benar setelah disalin ke lokasi tujuan. Untuk informasi lebih lanjut tentang Expand Menyalin atau perintah, lihat Windows XP Help and Support Centre.
18.   Status System Process Terminated (stop code 0Xc000021A)
Disebabkan adanya masalah pada Winlogon.exe atau pada Client Server Runtime Subsystem (CSRSS). Bisa juga disebabkan karena suatu user dengan level administrator merubah permission suatu file-file penting pada sistem Windows.
19.   Unexpected Kernel Mode Trap (stop code 0X0000007F)
Umumnya error ini disebabkan karena memory yang cacat, kerusakan motherboard atau temperatur prossesor yang tinggi (biasanya terjadi karena overclocking).
20.   Unmountable Boot Volume (stop code 0X000000ED)

Disebabkan karena Windows tidak bisa “mount” boot volume. Lihat juga pada bagian “Inaccessible Boot Device,"
Read More..

Total Tayangan Halaman