troubleshooting windows

Posted by yakob Kamis, 27 Juni 2013 1 komentar
Masalah pada windows

1.      Penyebab Blue Screen of Death Pada Windows

Penyebab Blue Screen of Deat (BSOD) biasanya disebabkan adanya masalah dengan hardware atau software driver pada komputer kamu. Software biasa tidak akan menyebabkan komputer kamu mengalami masalah seperti ini. Penyebab Blue Screen disebabkan oleh masalah hardware atau software dengan tingkat rendah yang berjalan di kernel Windows. Blue Screen terjadi ketika Windows bertemu dengan Error STOP sehingga terjadi kegagalan kritis yang menyebabkan Windows crash dan berhenti bekerja. Satu-satunya yang dapat dilakukan Windows disaat seperti ini hanyalah restart.
Jika kamu sedang mengetik atau mengerjakan tugas lain yang sangat penting dan Blue Screen terjadi maka kamu akan kehilangan data. Kamu tidak memiliki kesempatan untuk menyimpan data karena Blue Screen tiba-tiba akan terjadi dengan cepat dan membuat komputer kamu restart.
Ketika Blue Screen terjadi, Windows secara otomatis akan membuat Minidump yang menampilkan informasi tentang crash yang terjadi dan menyimpannya di dalam hardisk kamu. Dengan menggunakan minidump, kamu dapat memperbaiki penyebab terjadinya Blue Screen.

Bagaimana Cara Mengatasi Komputer Restart Tiba-tiba Saat BSOD??

Secara default, Windows akan melakukan restart setiap komputer terkena Blue Screen. Jika komputer mati tanpa alasan yang jelas mungkin itu Blue Screen. Ini benar-benar hal yang sangat menyebalkan, apalagi ketika kamu sedang mengerjakan tugas penting. Namun ada caranya untuk mengatasi komputer tiba-tiba restart ketika Blue Screen. Caranya mudah sekali, kamu cukup membuka System Security>System dan klik Change settings dibagian computer name, domain dan workgroup settings. Setelah itu pilih tab Advanced>Settings pada Startup and Recovery. Kemudian hilangkan centang pada Automatically restart.

Bagaimana Cara Melihat Penyebab BSOD??

Untuk dapat melihat penyebab Blue Screen yang terjadi pada komputer kamu, ada dua cara. Pertama kamu bisa menggunakan software gratis dari NirSoft’s yaitu BlueScreenView dan menggunakan Windows Event Viewer. Kedua cara ini akan melakukan pencarian file minidump yang dibuat Windows ketika Blue Screen selain itu juga akan menampilkan crash yang terjadi pada Windows.

Cara Mengatasi Blue Screen Pada Windows

Pada Windows 7 atau Windows versi terbaru, informasi Blue Screen ditampilkan di Action Center. Jika kamu pengguna Windows 7 atau Windows versi terbaru, kamu dapat membukanya dan mengklik Check for Solutions pada menu maintenance. Ini akan membuat Windows memeriksa penyebab Blue Screen dan berbagai error lainnya yang terjadi pada komputer kamu. Dengan begini kamu sudah dapat mengatasi Blue Screen.

Berbagai Cara Mengatasi Blue Screen Pada Windows

Cara diatas adalah salah satu cara mengatasi Blue Screen yang terjadi pada Windows 7, berikut ini ada beberapa cara lain untuk mengatasi Blue Screen.
System Restore - Jika Blue Screen baru saja terjadi pada komputer kamu maka sebaiknya kamu menggunakan System Restore untuk mengatasinya. Ini akan membuat komputer kamu kembali ke keadaan sebelumnya. Kalau system restore ini berhasil maka kemungkinan Blue Screen terjadi karena kesalahan software.
Scan Malware - Malware yang menembus jauh ke dalam Windows apalagi jika sampai di kernel Windows sebuah tingkat dimana hal paling rendah di Windows dapat menyebabkan tidak stabilnya sistem. Solusi untuk mengatasi ini dengan melakukan scan antivirus terhadap malware.
Install Update Driver - Sebuah driver yang salah install atau tidak diupdate dapat menyebabkan crash. Download driver terbaru dari perusahaan hardware komputer kamu, mungkin ini akan memperbaiki masalah BSOD.
Boot ke Safe Mode - Jika komputer kamu mengalami BSOD ketika dinyalakan, kamu bisa masuk ke Safe Mode. Pada Safe Mode, Windows hanya mengambil driver-driver yang penting. Jika kamu salah menginstall driver yang menyebabkan BSOD, dengan Safe Mode kamu dapat menguninstallnya.
Periksa Masalah Hardware - Blue Screen dapat terjadi ketika kegagalan hardware terjadi dari komputer. Caranya dengan mengetikkan Memory Diagnostics Tool pada Start Menu atau mungkin komputer kamu terlalu panas dan kekurangan fan.
Install Ulang Windows - Ini adalah pilihan terakhir yang bisa kamu lakukan adalah menginstall ulang komputer kamu. Dengan cara ini, sistem akan terbangun dari awal dan tidak akan ada kerusakan. Jika kamu tetap mengalami Blue Screen berarti permasalahannya ada di hardware.

Sebuah komputer yang jarang sekali muncul Blue Screen misalkan saja dua tahun sekali, ini bukan masalah yang harus kamu takutkan. Namun bila komputer kamu sering sekali mengalami Blue Screen, sebaiknya kamu harus cepat mengatasinya.

2.      Program not responding pada windows


Penyebab dari program not responding biasanya disebabkan oleh beberapa hal, misalnya :
1.      Memori yang disediakan di harddisk anda penuh
2.      Program yang anda buka terlalu banyak
3.      Terkena serangn virus sehingga penyebabnya memori anda full
4.      Spesifikasi laptop anda kurang bagus
Masih banyak penyebab dari program not responding pada windows atau windows XP, namun anda tak perlu meresahkan hal tersebut. Jika anda mengalami hal ini, tentunya anda ingin segera menutup program not responding tersebut karena akan berdampak pada kinerja laptop atau komputer anda.
Pemecahan
1.      Bukalah task manager , degan cara menekan tombol ctrl+alt+del secara bersamaan pada keyboard atau laptop anda
2.      Setelah task manager terbuka pilihlah aplications yang ada di atas layar
3.      Setelah itu akan tampil beberapa program yang sedang berjalan, pilih program yang not responding tersebut
4.      Lalu klik end task yang terletak di bawah layar
5.      Jika anda telah melakukan end task dan program belum tertutup maka biasanya akan tampil pesan bahwa program tidak merespon, maka klik saja end now.
6.      Jika belum teratasi juga maka cara terakhir ialah restart laptop ataukomputer anda.

3.      Windows error
Cara memperbaiki Windows 7 Yang Error tanpa install ulang dapat kita lakukan ketika terdapat error atau gangguan terhadap sistem Windows 7 di komputer dimana error tersebut tidak terlalu fatal. Memang butuh kesabaran dan ketidakpanikan dalam menghadapi error yang ada pada sistem Windows 7, sehingga tidak perlu memutuskan untuk melakukan install ulang terhadap windows 7 hanya karena sedikit error yang terjadi, Beberapa kerusakan yang bisa terjadi pada sistem windows 7 adalah seperti kerusakan pada MasterBoot Record (MBR) sehingga windows tidak bisa booting dengan normal. Kerusakan yang lain seperti karena sistem registry windows yang korup sehingga kadang keluar warning pada saat kita sedang menjalankan beberapa aplikasi, windows menjadi lambat dalam kinerjanya, ada beberapa perintah dari windows yang terkunci karena serangan virus atau trojan. 

Dalam kasus serangan virus, dianjurkan agar Anda menjalankan scan virus terlebih dulu sebelum mencoba perbaikan karena kalau tidak, hal itu akan mengakibatkan rusaknya lebih banyak data, dan virus masih saja berada di komputer meskipun sudah dilakukan repair terhadap sistem Windows 7.

Berikut ini cara atau
 tips memperbaiki Windows 7 tanpa install ulang :
1.      Syarat utama yang diperlukan untuk memperbaiki windows 7 tanpa instal ulang adalah harus mempunyai DVD master Windows 7.
2.      Hidupkan komputer Anda, kemudian masuk ke BIOS (dengan menekan tombol DEL berulang-ulang setelah komputer menyala), lalu ubah urutan boot menjadi First Boot from CDRoom drive, kemudian masukkan DVD master Windows 7 ke dalam DVD Room, lalu save dan keluar dari BIOS. Hal ini dimaksudkan agar komputer melakukan booting lewat DVD Room.
3.      Setelah komputer melakukan booting melalui DVD Room, maka akan keluar tampilan seperti gambar di bawah ini, kemudian Anda klik Repair your computer.


4.      Komputer akan menjalankan proses sejenak untuk memindai sendiri terhadap sistem instalasi Windows, setelah itu di layar akan tampil beberapa pilihan instalasi yang ingin diperbaiki. Pilih salah satu menu penginstalan Windows yang sesuai dengan kebutuhan kita, dan kemudian klik menu tersebut untuk melanjutkan proses. Jika kebetulan masalah yang terdeteksi di salah satu bagian instalasi Windows, sistem akan mencoba untuk memperbaiki masalahnya secara otomatis. Terserah kepada kita, jika kita ingin membiarkan sistem mencoba untuk memperbaiki sendiri, biarkan saja. Tetapi sebaliknya, apabila kita ingin melakukan pilihan sendiri maka kita pilih No. Setelah kita memilih salah satu opsi recovery yang ada, maka kita akan dihadapkan dengan daftar pilihan yang dapat membantu kita dalam memperbaiki sistem Windows 7 yang rusak.

5.      Sering kali yang menjadi pilihan untuk melakukan repair pada windows 7 yang error karena tidak bisa booting adalah dengan memilih langkah yang pertama yaitu Startup Repair. Dan untuk masalah error yang selain masalah windows 7 tidak bisa booting, maka bisa kita pilih cara yang kedua yaitu System Restore.  Kita tunggu proses selanjutnya setelah kita menentukan pilihan tadi, sampai selesai dan komputer akan restart.  Jangan lupa setelah komputer restart sebagai tanda restore telah selesai, kita kembali masuk ke BIOS untuk merubah urutan booting kembali menjadi HDD. Demikianlah artikel singkat mengenai cara atau tips memperbaiki Windows 7 tanpa install ulang. Semoga bermanfaat.

Macam2 error pada komputer
Pada postingan saya yang lalu yaitu pesan error dan artinya yang biasanya sering muncul pada komputer. Nah kali ini saya akan membahas pesan error yang jarang muncul dan saya sertakan solusi untuk mengatasi error tersebut.

1.      Error code 0x80070017
Saat install ulang muncul pesan


Permasalahan
Ketika Anda menginstal Windows 7 (atau Vista) Anda mungkin mendapatkan pesan berikut :
Kesalahan 0x80070017 Windows tidak dapat menyalin file yang dibutuhkan untuk instalasi. File-file mungkin rusak atau hilang. Pastikan semua file yang dibutuhkan untuk installtion yang tersedia, dan restart kode instalasi Error: 0x80070017.
Hal ini dapat ditampilkan dengan kode kesalahan 0x80070017 atau kode kesalahan 0x80070570 pada Windows 7 atau Vista.
Penyebabnya sangat sederhana dan Anda mungkin bisa menebak dari kode kesalahan dalam screenshot di atas. Penyebabnya adalah bahwa Windows tidak dapat memverifikasi file.
Pemecahan
1.      Ganti kaset yang lain
2.      Bersihkan dvd installer pada bagian optiknya
3.      Ganti dvd installer yang lain

2.      Attempted Write To Readonly Memory (stop code 0X000000BE)
Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver atau service. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Dan cari driver yang sesuai dengan Operating System-nya.
3.      Bad Pool Caller (stop code 0X000000C2)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas. Selain itu error ini juga dapat disebabkan oleh hardware yang rusak/cacat. Apabila masalah ini muncul ketika sedang melakukan upgrade Windows, itu dapat disebabkan adanya hardware yang tidak kompatibel dengan Windows. Coba lepas hardware yang bermasalah atau cari driver yang sesuai untuk Windwos-nya.
4.      Data Bus Error (stop code 0X0000002E)
Masalah ini biasanya disebabkan karena ada kerusakan/cacat pada hardware, biasanya adalah memory. Selain cacat pada memory bisa juga karena kerusakan motherboard, harddisk, ganti hardwarenya.
5.      Driver IRQL Not Less Or Equal (stop code 0X000000D1)
Disebabkan drivers mengakses hardware address yang tidak sesuai. Bisa juga disebabkan karena masalah seperti pada “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas. Lihat masalah “Attempted Write To Readonly Memory” di atas.
6.      Driver Power State Failure (stop code 0X0000009F)
Disebabkan tidak cocok/kompatibel antara “computer’s power management” dengan driver atau services yang berjalan. Biasa terjadi pada saat komputer melakukan “hibernasi”. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Atau coba men-disable “Windows’ support for power management”.
7.      Driver Unloaded Without Cancelling Pending Operations (stop code 0X000000CE)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas. Lihat masalah “Attempted Write To Readonly Memory” di atas.
8.      Driver Used Excessive Ptes (stop code 0X000000D)
Lihat pada masalah “No More System PTEs,” di bawah.
9.      Hardware Interrupt Storm (stop code 0X000000F2)
Masalah timbul ketika suatu hardware (USB atau SCSI controller) gagal untuk “melepas” sebuah IRQ. Kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena masalah pada driver. Selain itu masalah ini juga dapat timbul karena adanya dua perangkat menggunakan IRQ yang sama.
10.   Inaccessible Boot Device (stop code 0X0000007B)
Biasanya masalah ini timbul pada saat startup Windows apabila Windows tidak dapat membaca data mengenai system boot partition. Bisa juga disebabkan karena harddisk yang error, file boot.ini yang cacat (corrupted). Bila tidak ada masalah pada disk drive, partisi dan file boot.ini (ketika dua Operating System terinstall) coba cek settingan booting pada BIOS. Apabila masalah ini munculketika sedang melakukan upgrade Windows, itu dapat disebabkan adanya hardware yang tidak kompatibel dengan Windows. Coba lepas hardware yang bermasalah atau cari driver yang sesuai untuk Windwos-nya.
11.   Kernel Data Inpage Error (stop code 0X0000007A)
Masalah timbul pada virtual memory, biasanya karena windows tidak dapat membaca atau menulis data ke swap file. Kemungkinan penyebab antara lain bad sectors, virus, memory yang cacat, atau bahkan kerusakan motherboard.
12.   Kernel Stack Inpage Error (stop code 0X00000077)
Penyebab mirip dengan masalah “Kernel Data Inpage Error,” di atas.

13.   Kmode Exception Not Handled (stop code 0X0000001E)
Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver atau service, konfilk IRQ. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Masalah ini juga dapat disebabkan karena kurangnya space pada disk pada saat melakukan instalasi.
14.   No More System PTEs (stop code 0X0000003F)
Masalah muncul karena Windows kekurangan Page Table Entries (PTEs). PTEs digunakan untuk melakukan mapping RAM. Dimana mapping ini dilakukan oleh Virtual Memory Manager (VMM). Masalah ini juga dapat muncul ketika anda menggunakan beberapa monitor sekaligus.
Apabila error tersebut sering muncul, coba untuk menambah alokasi untuk PTEs pada Windows dengan cara sebagai berikut:
  • Buka Registry Editor.
  • Lihat pada: HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Contro l\Session Manager\Memory Management
  • Double-click pada PagedPoolSize , masukkan value-nya 0 , klik OK.
  • Kemudian double-click pada SystemPages. Jika menggunakan beberapa monitor sekaligus masukkan valuenya 36000. Selain itu masukkan valuenya 40000 jika RAM sebesar 128MB atau kurang. Jika RAM 128MB atau lebih masukkan valuenya 110000.
  • Setelah selesai, klik OK, tutup Registry Editor dan restart komputernya. when you’re done. The change will take effect when you restart Windows.
15.   NTFS File System (stop code 0X00000024)
Error disebabkan adanya masalah yang dilaporkan oleh Ntfs.sys (driver yang berfungsi untuk membaca dan menulis NTFS). Jika masih menggunakan file system FAT 32, error message yang timbul akan mirip (stop code 0X00000023). Masalah ini bisa diatasi dengan mengganti hardisk anda.
16.   Page Fault In Nonpaged Area (stop code 0X00000050)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas.
17.   Status Image Checksum Mismatch (stop code 0Xc0000221)
Kemungkinan penyebab error ini adalah kerusakan pada swap file, atau driver yang corrupted.

Solusi 1 : Anda dapat menggunakan Driver Rollback atau System Restore dari safe mode, untuk mengembalikan driver sebelumnya. Anda juga dapat menggunakan Windows XP Professional pemulihan fitur seperti Konfigurasi Baik Terakhir yang Diketahui pilihan startup, Cadangan, atau Automated System Recovery untuk mengembalikan konfigurasi bekerja sebelumnya. Setelah mengembalikan dari media backup, anda mungkin perlu mengajukan permohonan kembali service pack atau hotfix, tergantung pada saat backup dilakukan.

Solusi 2 : Jika pesan Stop nama file tertentu, cobalah menggantinya secara manual dengan salinan dari Windows XP Professional sistem operasi CD dengan mode aman atau Recovery Console. Untuk sistem yang menggunakan FAT16 atau sistem file FAT32, Anda memiliki pilihan untuk menggunakan Windows 98 atau Windows Millennium Edition Emergency Boot Disk untuk mengakses hard disk.
Jika file asli dari CD sistem operasi memiliki nama file yang berakhir dengan tanda garis bawah (_) karakter, Anda tidak dapat menggunakan file sampai terkompresi. Konsol Pemulihan’s Salin perintah ini sangat ideal untuk menyalin file terkompresi karena mendeteksi dan memperluas mereka. Jika Anda tidak menentukan nama file tujuan, Anda harus mengubah nama file diperluas dengan ekstensi yang benar sebelum menggunakannya. Dari safe mode atau Recovery Console, Anda dapat menggunakan perintah Expand uncompress dan menyalin file ke lokasi tujuan. Dalam Recovery Console, file yang diperluas diberi nama yang benar setelah disalin ke lokasi tujuan. Untuk informasi lebih lanjut tentang Expand Menyalin atau perintah, lihat Windows XP Help and Support Centre.
18.   Status System Process Terminated (stop code 0Xc000021A)
Disebabkan adanya masalah pada Winlogon.exe atau pada Client Server Runtime Subsystem (CSRSS). Bisa juga disebabkan karena suatu user dengan level administrator merubah permission suatu file-file penting pada sistem Windows.
19.   Unexpected Kernel Mode Trap (stop code 0X0000007F)
Umumnya error ini disebabkan karena memory yang cacat, kerusakan motherboard atau temperatur prossesor yang tinggi (biasanya terjadi karena overclocking).
20.   Unmountable Boot Volume (stop code 0X000000ED)

Disebabkan karena Windows tidak bisa “mount” boot volume. Lihat juga pada bagian “Inaccessible Boot Device,"

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Error code 0x80070017

kalau udah ganti kaset terus sama saja gimana gan..?

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman