Posted by yakob Rabu, 23 Oktober 2013 0 komentar

Keamanan Wireless dengan metode Wired Equivalent Privacy (WEP)
            
WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless,  WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan Shared Key Authentication. Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
Cara memberikan password pada WEP terdiridari 64 bit dan 128 bit dengan menggunakan format karakter Hexxadecimal dan ASCII.
Jumlah karakter yang diberikan pada WEP:
  • -64 bit Hexadecimal terdiri dari 8 karakter ( angka 0-9 dan huruf A-F)
  • -64 bit ASCII  terdiri dari 5 karakter (seluruh karakter yang ada di keyboard)
  • -128 bit Hexadecimal terdiri dari 16 karakter (angka 0-9 danhuruf A-F)
  • -128 bit ASCII terdiri dari 10 karakter (seluruh karakter yang ada di keyboard)
Proses Shared Key Authentication:



  1. client meminta asosiasi ke access point, langkah ini sama seperti Open System Authentication.
  2. access point mengirimkan text challenge ke client secara transparan.
  3. client akan memberikan respon dengan mengenkripsi text challenge dengan menggunakan kunci WEP dan mengirimkan kembali ke access point.
  4. access point memberi respon atas tanggapan client, akses point akan melakukan decrypt terhadap respon enkripsi dari client untuk melakukan verifikasi bahwa text challenge dienkripsi dengan menggunakan WEP key yang sesuai. Pada proses ini, access point akan menentukan apakah client sudah memberikan kunci WEP yang sesuai. Apabila kunci WEP yang diberikan oleh client sudah benar, maka access point akan merespon positif dan langsung meng-authentikasi client. Namun bila kunci WEP yang dimasukkan client adalah salah, maka access point akan merespon negatif dan client tidak akan diberi authentikasi. Dengan demikian, client tidak akan terauthentikasi dan tidak terasosiasi.
Keamanan wireless dengan metode WI-FI Protected Accsess (WPA)
Merupakan rahasia umum jika WEP (Wired Equivalent Privacy) tidak lagi mampu diandalkan untuk menyediakan koneksi nirkabel (wireless) yang aman dari ulah orang usil atau ingin mengambil keuntungan atas apa yang kita miliki—dikenal dengan jargon hackers. Tidak lama setelah proses pengembangan WEP, kerapuhan dalam aspek kriptografi muncul.
Berbagai macam penelitian mengenai WEP telah dilakukan dan diperoleh kesimpulan bahwa walaupun sebuah jaringan wireless terlindungi oleh WEP, pihak ketiga (hackers) masih dapat membobol masuk. Seorang hacker yang memiliki perlengkapan wireless seadanya dan peralatan software yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis cukup data, dapat mengetahui kunci enkripsi yang digunakan.
Menyikapi kelemahan yang dimiliki oleh WEP, telah dikembangkan sebuah teknik pengamanan baru yang disebut sebagai WPA (WiFI Protected Access). Teknik WPA adalah model kompatibel dengan spesifikasi standar draf IEEE 802.11i. Teknik ini mempunyai beberapa tujuan dalam desainnya, yaitu kokoh, interoperasi, mampu digunakan untuk menggantikan WEP, dapat diimplementasikan pada pengguna rumahan atau corporate, dan tersedia untuk publik secepat mungkin. Adanya WPA yang "menggantikan" WPE, apakah benar perasaan "tenang" tersebut didapatkan? Ada banyak tanggapan pro dan kontra mengenai hal tersebut. Ada yang mengatakan, WPA mempunyai mekanisme enkripsi yang lebih kuat. Namun, ada yang pesimistis karena alur komunikasi yang digunakan tidak aman, di mana teknik man- in-the-middle bisa digunakan untuk mengakali proses pengiriman data. Agar tujuan WPA tercapai, setidaknya dua pengembangan sekuriti utama dilakukan. Teknik WPA dibentuk untuk menyediakan pengembangan enkripsi data yang menjadi titik lemah WEP, serta menyediakan user authentication yang tampaknya hilang pada pengembangan konsep WEP.

                                                                                                                          
kelebihan dan kelemahan WEP dan WPA
·         Kelebihan WEP adalah menggunakan Shared Key Authentication.
Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
·         Kelebihan WPA
Meningkatkan enkripsi data dengan teknik Temporal Key Integrity Protocol (TKIP). enkripsi yang digunakan masih sama dengan WEP yaitu RC4, karena pada dasarnya WPA ini merupakan perbaikan dari WEP dan bukan suatu level keamanan yang benar – benar baru, walaupun beberapa device ada yang sudah mendukung enkripsi AES yaitu enkripsi dengan keamanan yang paling tinggi.

·         Kelemahan WPA
Kelemahan WPA sampai saat ini adalah proses kalkulasi enkripsi/dekripsi yang lebih lama dan data overhead yang lebih besar. Dengan kata lain, proses transmisi data akan menjadi lebih lambat dibandingkan bila Anda menggunakan protokol WEP. Belum semua wireless mendukung, biasanya butuh upgrade firmware, driver atau bahkan menggunakan software tertentu.

·         WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
a.                   Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
b.                  WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
c.                   Masalah initialization vector (IV) WEP
d.                  Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)

Proses enskripsi dan deskripsi pada WEP
Kriptografi adalah suatu ilmu dan seni dalam menyembunyikan suatu informasi agar tidak dapat dibaca dan diperoleh pihak yang tidak bersangkutan. Kriptografi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari krypto yang artinya rahasia dan grafi yang artinya tulisan. Kriptografi merupakan suatu tulisan rahasia.
Seni kriptografi adalah suatu seni yang sangat tua. Penggunaan dari kriptografi sudah sangat lama. Penggunaan yang pertama kali digunakan adalah kriptografi transposisi yaitu menukar posisi dari huruf tersebut dengan sebelahnya contoh kalimat “saya tidur” dengan kriptografi tersebut maka berubah menjadi “asay itdru”. Jenis kriptografi yang lain adalah kriptografi substitusi yaitu dengan menambahkan posisi dari kalimat tersebut maju ke depan selangkah. Contoh pada kalimat “makalah ini” maka akan berubah menjadi “nblbmbi joj”.
Teknik dari kriptografi tersebut semuanya menggunakan sistem enkripsi dan dekripsi. Dimana enkripsi digunakan untuk membuat pesan tersebut tidak terbaca atau dapat berubah menjadi sebuah sandi dan dekripsi membuat hasil dari sandi tersebut dapat dibaca kembali.
Pada umunya kriptografi mempunyai beberapa komponen utama yang dibutuhkan yaitu :
1.      Plaintext : pesan asli yang ingin disampaikan
2.      Chipertext : pesan tersandi, pesan yang sudah mengalami pemrosesan
3.      Cipher dan kunci, cipher adalah suatu algoritma yang digunakan untuk membentuk pesan tersebut menjadi sebuah chipertext, sedangkan kunci adalah sekumpulan bit yang diperlukan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data.



       
 Ket : Proses Enkripsi/Deskripsi Sederhana       
                  P : Plaintext
                 C : Chippertext
                 K :Kunci

Pada proses enkripsi sebuah pesan dibutuhkan sebuah kunci yang berfungsi sebagai acuan dari enkripsi tersebut. Pada enkrispi transposisi digunakan kunci pemindahan posisi sehingga pada saat dekripsi sandi tersebut maka hasilnya akan berubah menjadi pesan awal. Pada enkripsi substitusional digunakan pemindahan setiap huruf maju satu abjad ke depan. Sehingga dapat kita lihat bahwa pada proses enkripsi yang paling penting adalah kunci yang digunakan untuk enkripsi pesan tersebut. Semakin panjang proses kunci yang digunakan maka semakin susah pula kunci tersebut dapat diterka. Cipher tersebut terletak pada saat enkripsi dan dekripsi. Input dari kunci tersebut kemudian akan dimasukkan ke algoritma tersebut yang akan mengubah bentuk dari pesan tersebut. Bila pesan yang sudah tersandi tersebut dimasukkan kembali ke dekripsi dengan kunci yang berbeda.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman